2021 Gave Me Wisdom, 2022 Gives Me Hopes

Desember 31, 2021



Everybody's looking for that something
One thing that makes it all complete
You'll find it in the strangest places
Places you never knew it could be

,- Flying without wings - Westlife



Deru petasan nampaknya siap untuk beradu. Bersamanya dibawa riang, menghilangkan pilu menanggalkan syahdu. Diujung tahun halaman berganti, bergantunglah insan memandangnya pergi. 

Pergantian tahun ini memang tidak semenarik dua tahun yang lalu. Dimana riuh tawa dan gemerlap petasan masih dirasakan oleh setiap orang. Aku masih ingat ajakan kawan pada tahun 2019 untuk sebatas menghabiskan malam bersama di ujung tahun. Hanya karena alasan hati aku memilih menarik diri. Satu keputusan yang aku sayangkan karena dua tahun selanjutnya tidak ada ajakan serupa, iya semenjak pandemi hidup bersama kita. 

Namun jauh sebelum itu, aku memang tidak pernah melihat pergantian tahun sebagai perayaan. Aku tidak merasakan rasa senang dan bahagia yang banyak orang rasakan. Sebaliknya, aku selalu melihatnya sebagai momen yang penuh kecemasan. Karena pada hari itu, ketika orang-orang riuh dengan aktivitasnya aku akan menarik diri dan dihujani beragam pertanyaan. Bahkan suara petasan seakan sebuah ancaman yang memburu dan memberikan rasa aneh dan penyesalan. Aku masih ingat ada satu waktu dimana aku mengalami kecemasan hebat ketika malam tahun baru hanya karena suara petasan. Benar, aku memang aneh. 

What 2021 gave to you?


Cukup cerita tentang keanehanku, melalui tulisan terakhir di ujung tahun ini, aku lebih ingin cerita tentang apa yang telah 2021 ajarkan.  Di awal tahun aku berjanji untuk setiap hari menuliskan satu pembelajaran dan pesan yang aku dapatkan dan aku posting di akun twitter pribadiku. Aku tidak pernah menyangka jika pada akhirnya aku berhasil menyelesaiakan tantangan yang aku sengaja 'paksakan' pada diriku. Setelah 365 hari berlalu aku baru menyadari bahwa 2021 telah memberikanku banyak hal. Semua pembelajaran baik dalam kisah bahagia maupun lara telah membentukku menjadi seseorang yang berbeda hingga di ujung tahun. Dalam tulisan ini akan aku sedikit bagikan apa yang telah 2021 berikan dan semoga dapat menjadi arsip indah dan penguatan pagi para pembaca. 

1. Rasa Syukur

Konsepsi bersyukur memang selalu menjadi perdebatan. Sebagian mungkin beranggapan bahwa bersyukur dapat dengan melihat apa yang kita miliki dan tidak dimiliki oleh orang lain. Sebagian juga akan memandang bahwa konsep bersyukur sepantasnya harus melihat atas apa yang kita miliki tanpa menjatuhkan orang lain. Bagiku bersyukur adalah ketika kita mampu melihat makna atas apa yang kita miliki dan tidak kita miliki karena kita yakin bahwa Tuhan tidak pernah salah meletakkan rizkinya kepada umatNya. Apa yang kita miliki adalah yang terbaik dan tidak selayaknya kita menuntut atas apa yang kita tidak ketahui padaNya.  Disisi lain, aku juga baru menemukan salah satu rumus yang mungkin sedikit melegakan dan  dapat diikuti teman-teman. Aku memang bukan ahli syukur, namun ini hal penting yang aku dapatkan. 

Sibukkanlah dirimu dengah mensyukuri nikmat-nikmat kecil sehingga kita tidak akan sempat menanyakan nikmat-nikmat besar yang kita tidak miliki. 

2. Key of Happiness

Tidak ada manusia hidup yang tidak menginginkan kebahagiaan. Memang, kebahagian tidak dapat diartikan dalam satu preferensi yang sama bagi setiap orang. Namun 2021 berhasil menyadarkanku bahwa bahagia bukan perihal apa yang didapatkan, melainkan apa yang dapat kita maknai dari setiap kejadian. Meletakkan kesadaran penuh atau bahasa gaulnya "mindfulness" akan menghantarkan kita pada rasa "bahagia" dalam maknayang sebenarnya. 
Aku pernah berada pada fase meletakkan kebahagiaanku pada orang lain. Membangun paradigma bahwa aku tidak mampu untuk menemukan kebahagiaanku sendiri. Menggantungkan sumber kebahagiaan pada orang lain justru membuatku menjadi rentan atas kebahagiaanku sendiri.  Barulah aku paham bahwa kebahagiaan adalah sebuah bentuk keyakinan, rasa syukur, dan pemaknaan pada setiap kejadian yang kita miliki. Tidak harus dalam bentuk material namun sesederhana terselip dalam ucapan "Terimakasih Tuhan untuk semuanya."


3. Mengikhlaskan dan Memaafkan

Dendam dari rasa sakit nampaknya memang menjadi santapan yang mengenyangkan bagi sebagian orang. Nyatanya banyak orang memilih untuk tetap menaruh dendam, hidup dalam bayang masa lalu, dan menempatkan rasa sakit untut tetap tinggal. Merupakan hal yang wajar mengingat rasa sakit tidak akan sepenuhnya sembuh. Namun perlu diingat bahwa bekas luka tidak meminta kita untuk menaruh dendam, melainkan mengajarkan kita untuk mengikhlaskan. Bersama luka kita akan paham hal apa yang membuat kita berada pada titik itu sehingga kelak ketika 'gejala' itu muncul, kita jauh siap menaruh ancang. 
Yakinlah bahwa mereka yang mencipta luka masih akan tetap hidup meskipun kamu disandera kenangan. Begitupun dengan dunia yang tetap berotasi meskipun ada muncul dibenakmu untuk memintanya berhenti barang satu jam. Intinya adalah semuanya sia-sia. Cara terbaik untuk sembuh adalah dengan menerima namun tidak melupa. Memaafkan bukanlah pertanda kita kalah, melainkan kemenangan lain yang jauh lebih berharga. Karena pada akhirnya, menyakiti orang yang menyakiti kita tidak akan sekalipun menghilangkan luka. Ia hanya menciptakan rasa bahagia yang fana karena sejatinya kita paham bahwa rasa sakit itu masih ada. 


Sebenarnya masih banyak hal yang aku dapatkan. Menulis 365/365 mengajarkanku bahwa setiap hal yang terjadi dalam hidup kita akan selalu memberikan pembelajaran. Bersamanya menuntut kita akan kepekaan untuk memaknai apa yang baru saja ita hadapi. 

Tidak ada kerugian terbesar melainkan ketika kita hanya memandang sepintas lalu apa yang kita hadapi tanpa mencipta makna padanya.
2021 akan sebatas menjadi angka jika pada akhirnya kita tidak merefleksikan dan menjadikannya sebagai preferensi baru dalam menghadapi 2022. Dengan berakhirnya hari ini menandakan bergantinya halaman pada buku kita dan menuntut kita untuk mau tidak mau siap atas tahun yang akan datang. Aku selalu berharap bahwa 2022 akan menjadi tahun yang 'menyenangkan' dengan kisahnya. Tahun yang mengajarkan kita untuk bersikap lapang dan berani menghadapi hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan. 

Bagi teman-teman yang ingin melihat catatan lengkap 365/365, kalian bisa mengunjungi link berikut

You Might Also Like

2 komentar

  1. Selamat, kamu berhasil melampaui dirimu sendiri😍🕊️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, makasih banyak aninn

      Hapus

Like us on Facebook

Followers