TMR (Tuhan Maha Romantis)

Februari 17, 2020


Setiap kejadian yang terjadi merupakan kehendak yang telah digariskan oleh Tuhan. Tidak ada satu daun pun yang jatuh tanpa perintah dan kehendak dari Tuhan. Aku percaya bahwa kekuasaan Tuhan bekerja bersama ruang dan waktu. Merekalah ruang dan waktu yang bergerak memegang kehendak memunculkan gejolak hati setiap insan. Mungkin kalian lebih familiar dengan istilah semesta. Bagiku semesta adalah perpaduan antara ruang dan waktu yang tentunya berada di dalam naungan kekuasaan Tuhan. Semesta adalah ia yang akan setia mengajarkanmu tentang makna hidup dan perjuangan, baik itu berupa kebahagiaan atau penderitaan.

Senja merupakan wujud keromantisan Tuhan


Berbicara tentang semesta dan kuasa Tuhan. Aku mendedikasikan satu kategori terbitan dalam blog ini yaitu "Tuhan Maha Romantis". Siapa bilang hanya pujangga, laki-laki melankolis, atau gebetan saja yang romantis. Jauh dari takaran keromantisan mereka, terdapat zat Yang Maha Mulia yang memiliki tingkat keromantisan tertinggi. Siapa yang berhak memperoleh gelar romantis selain sosok yang menciptakan tokoh-tokoh romantis, tentulah Tuhan?

Memang, keromantisan Tuhan cenderung berbeda dengan mahluknya. Bagi mereka yang tengah dilanda demam percintaan, suatu hal terbilang romantis adalah ketika pasangan datang, membawakan setangkai bunga dengan berbalut  puisi indah yang entah diunduh dari situs mana. Atau romantis adalah ketika seorang pujangga berhasil menyusun kata-kata indah sehingga dapat membuat pendengarnya terbang ke nirwana. Namun Tuhan memiliki cara tersendiri untuk membangun dan menunjukkan keromantisan-Nya. Semuanya akan dimulai dari ketika kamu dapat memaknai dan menikmati keromantisan Tuhan tersebut.


Tuhan adalah sutradara terbaik, bagaimana Dia menggerakkan awan agar menemani senja sehingga terciptanya lukisan indah menuju petang. Pada saat itulah banyak hati bertumpu pada gurat takdirNya. Mengharapkan fajar di hari selanjutnya. 


Aku yakin diantara kalian pasti ada yang menganggap tulisan ini klise atau klasik. Memang, aku pun menyadari itu, tapi yakinlah tulisan dalam kategori ini memang tidak didedikasikan untuk dibaca sepintas lalu. Melainkan tulisan yang perlu kalian baca dalam posisi terendah kalian. Eit, Bukan berarti aku mengharapkan kalian berada pada posisi terendah, tentu bukan. Apapun itu kalian pasti akan memahami mengapa kategori ini ada, dan mengapa Tuhan Maha Romantis.



You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Followers