Dear, jiwa-jiwa pemimpi

Mentari di ufuk timur menyapa hari ini. Sinarnya sungguh ampuh untuk membakar semangat serta menghapus luka dan tangis malam tadi. Hangatnya berhasil meringkuh jiwa-jiwa yang tengah dilanda duka, dan memberikan kehangatan pada tubuh yang kerap diterpa dinginnya malam. Wahai jiwa-jiwa tegar yang sedang mengais harapan dan daya baru. Saya ucapkan selamat pagi bagi kita semua. Semoga semangat pagi senantiasa bersemayam meski fajar telah beranjak dari peraduannya.

Baiklah, terbitan ini aku tujukan kepada mereka yang tengah berjuang. Sosok yang mungkin tengah lelah dihujani beragam tuntutan dan ekspektasi. Atau jiwa dengan hati bersemi yang senyumnya senantiasa merekah pada wajah mereka. Memang tidak ada niatan pasti mau dibawa kemana terbitan pertama ini. Aku hanya ingin menyapa para pembaca dan berbagi cerita tentang apa itu budak mimpi. 

Laman ini aku dedikasikan untuk berbagi pandangan pribadiku terkait apapun itu, dan akan lebih mengarah pada self improvement. Konten yang akan terbit akan beragam, mulai dari cerpen, puisi, opini, atau berbagi pengalaman baik dari diriku pribadi atau dari pembaca lain yang berkenan untuk berbagi. Niatku adalah satu, aku tidak ingin menyimpan kabar bahagia untuk diriku sendiri. Jadi, jika memang suatu waktu aku temukan satu hal yang dapat membuatku bangkit, akan aku usahakan untuk berbagi kepada kalian semua. 

Sepertinya sudah cukup panjang aku membual. Sebelum aku tutup terbitan pertama ini, aku ingin menyampaikan bahwa kalian itu hebat dan berharga. Jangan biarkan orang lain menjatuhkanmu dan membuatmu tidak berharga. Keyakinan dan kepercayaanmu adala harta terbesar yang perlu kamu jaga. 

Salam hangat,

Chozin